Bismillah..
Sobat Mailjie88 dimana pun kalian berada, smoga kalian baik baik saja yaa,,
pada kesempatan kali ini kami akan membagikan sebuah tulisan tentang tugas membuat RRP yang pernah kami buat...
RPP Akuntansi SMA/SMK Dengan Materi : Pencatatan Transaksi - Tahap Pelaporanselamat membaca semoga bermanfaat yaa...
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
SMK
Kelas/Semester :
X/1
Mata Pelajaran :
Pengantar Akuntansi
Topik : Proses Pencataan - Tahap Pelaporan
A. Kompetensi
Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.
Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.
Memahami,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B.
Kompetensi
Dasar
1.1.Mensyukuri
karunia Tuhan yang maha Esa, atas keteraturan yang salah satunya melalui
pengembangan berbagai keterampilan dalam akuntansi.
1.2.Menyadari kebesaran
tuhan yang maha esa yang menciptakan pengetahuan yang salah satunya keteraturan
melalui pengembangan berbagai keterampilan dalam akuntansi.
1.3.Menyadari bahwa
tuhan yang maha esa memerintahkan kepada manusia untuk mencatat setiap kegiatan
ekonomi agar terjadi keakuratan, ketertiban, kepercayaan terhadap hasil yang di
peroleh.
1.4.Menunjukkan
perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sehingga menjadi
motivasi internal dalam pembelajaran akuntansi.
1.5.Menjelaskan
bagaimana tahap pelaporan dalam proses pencatatan.
1.6.Menguraikan
kembali bagian dari tahap-tahap pelaporan.
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.
Menunjukkan
rasa syukur dalam memahami pengertian, tujuan dan peran akuntansi.
2.
Mensyukuri karunia
Tuhan Yang maha Esa atas pengetahuan dalam mendeskripsikan tahap pelaporan
dalam akuntansi.
3.
Bersikap proaktif
dalam mengetahui
Pencatatan pada tahap
pelaporan dalam akuntansi.
4.
Secara prosedural
memahami tahap
pelaporan dalam proses pencatatan.
5.
Bersikap jujur dan
bertanggung jawab dalam memahami
tahap pelaporan dalam proses pencatatan berdasarkan
agama yang dianutnya.
D.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah siswa
melakukan proses pembelajaran diharapkan mampu :
1.
Memahami
dengan baik tentang apa itu tahap pelaporan dalam proses pencatatan.
2.
Mensyukuri
Rahmat TYME atas pengetahuan tentang tahap pelaporan dalam proses pencatatan.
3.
Mengamalkan
prilaku jujur dalam melaksanakan bagian-bagian dari tahap pelaporan itu sendiri.
4.
Disiplin
dan bertanggung jawab dalam memahami bagian-bagian dari tahapan pelaporan dalam
poses pencatatan.
5.
Memahami
penerapkan pengetahuan prosedural dan menyajikan dalam ranah konkret tentang bagian-bagian
dari tahapan pelaporan yang dipelajari.
E.
Materi
Pembelajaran
Tahap pelaporan seharusnya terdiri atas (menurut
FASB):
1. Laporan
keuangan
2. Catatan atas
laporan keuangan
3. Informasi
pelengkap
4. Saran
pelaporan keuangan lain
5. Informasi
lainnya
Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang
tidak mempunyai autoritas untuk mendapatkan akses untuk memperoleh informasi
yang mereka perlukan sehingga mereka harus menggantungkan diri pada informasi
yang disampaikan oleh manajemen kepada mereka.
A. LAPORAN
KEUANGAN
Laporan
keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari
proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan pelbagai pihak (misalnya pemilik perusahaan dan
kreditor).
Laporan
keuangan yang utama terdiri atas: Neraca,
Laporan Rugi-Laba, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Sebelum kita mempelajari lebih dahulu tujuan
laporan keuangan dan karakteristik kualitatifnya.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan
laporan keuangan menurut “kerangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan”
(IAI, 2002), adalah sebagai berikut:
a. Laporan
keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan pada suatu saat tertentu.
b. Laporan
keuangan menyajikan informasi tentang kinerja perusahaan.
c. Laporan
keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan.
d. Laporan
keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan
kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
Tujuan utama pelaporan keuangan
dalam rerangka konseptual FASB (Financial Accounting Standards Board) yaitu:
a.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi
yang bermanfaat bagi para investor, kreditor dan pemakai lain. Informasi harus
terpahami bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang berbagai
kegiatan bisnis dan ekonomik dan bersedia untuk mempelajari informasi dengan
cukup tekun.
b.
Pelaporan keuangan harus meyediakan informasi
untuk membantu para investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam menilai
jumlah, ketersediaan dan aliran kas bersih suatu perusahaan.
c.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi
tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha, transaksi, keajdian dan keadaan
yang mengubah sumberdaya badan usaha dan klaim terhadap sumberdaya tersebut.
Menurut IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia)terdapat 4 karakteristik yang harus dimiliki oleh laporan keuangan
yaitu:
a.
Dapat dipahami.
Informasi keuangan dapat dipahami adalah informasi
yang disajikan dalam bentuk dan bahasa yang sesuai dengan tingkat pengertian
penggunanya.
b.
Relevan
Informasi keuangan harus berpautan dengan tujuan pemanfatannya.
c.
Andal
Agar bermanfaat maka informasi yang disajikan juga
harus andal. Informasi harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan dan kesalahan material yang material dan dapat di andalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d.
Dapat Diperbandingkan
Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan dengan
informasi akuntansi pada perioda sebelumnya pada peusahaan yang sama, atau
dengan perusahaan sejenis lainnya pada perioda waktu yang sama.
1) NERACA
(Balance sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat (tanggal) tertentu. Neraca disebut juga
laporan posisi keuangan. Laporan ini di buat untuk menyajikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan.
Jadi, neraca disusun untuk memenuhi salah tujuan laporan keuangan yang telah
disebutkan sebelumnya.
Di neraca, informasi diklasifikasikan berdasarkan pos-pos yang sejenis.
Pos-pos yang sejenis dikelompokkan dan dijumlahkan sehingga mempunyai makna
tetentu untuk kepentingan analisis.
Tiga kelompok umum yang tersaji di neraca adalah aktiva, utang dan
modal pemilik. Aktiva adalah sumber-sumber ekonomik yang dikuasai oleh
perusahaan dan masih memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Utang
merupakan pengorbanan-pengorbanan ekonomik untuk menyerahkan aktiva atau jasa
kepada entitas lain dimasa yang akan datang. Adapun yang dimaksud dengan modal
pemilik adalah hak residu atas aktiva setelah dikurangi dengan utang.
Manfaat neraca adalah pada aspek likuiditas dan fleksibilitas keuangan
perusahaan. Likuiditas dan fleksibilitas perusahaan merupakan kondisi tertentu
yang harus dipelihara pada kapasitas yang mungki untuk menghasilkan laba.
Likuiditas adalah suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk menunaikan utang-utangnya tepat pada waktu yang telah disepakati. Para
pemasok dana jangka pendek sangat berkepentingan dengan likuiditas perusahaan.
Sedangkan para pemasok dana jangka panjang lebih memantau fleksibilitas
keuangan perusahaan. Fleksibilitas keuangan perusahaan adalah suatu alat ukur
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber dana.
Alasan inilah yang membuat neraca relevan untuk dipelajari oleh para
pengambil keputusan.
2) Laporan
Rugi-Laba (income statement)
Laporan
rugi-laba adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan hasil usaha
peusahaan dalam rentan waktu tertentu. Laporan rugi-laba ialah catatan semua
penghasilan dan biaya yang terjadi pada selang waktu tertentu. Ini menunjukkan
berapa jumlah uang yang diperoleh dan berapa yang hilang atau dihabiskan slama
waktu tertentu. Umumnya laporan rugi-laba dalam waktu satu tahun sekali. Pada
bagian bawah laporan rugi-laba dapat dilihat hasil usaha perusahaan, apakah
perusahaan memperoleh laba atau rugi.
Agar
tujuan menyajikan laba-rugi periodik dapat dipenuhi, maka penyusunan laporan
rugi-laba harus:
a)
Memuat segenap pendapatan (revenue), untung
(gain, biaya (expense) dan rugi (loss) pada perioda yang bersangkutan.
b)
Laporan keuangan seyogyanya disusun dalam posisi
vertikal, yaitu urut kebawah dengan pendapatan menempati posisi paling atas,
kemudian barulah biaya-biaya (bentuk staffel).
c)
Pendapatan dan biaya usaha dipisahkan dari
pendapatan dan biaya di luar usaha.
Laporan rugi-laba menyajikan kesuksesan atau kegagalan perusahaan selama
periode tertentu dan inilah daya tarik terbesar dari sebuah laporan keuangan.
Berikut ini beberapa manfaat laporan rugi-laba yang dapat kita
ketengahkan:
a)
Laporan rugi-laba merupakan tolakukur
keberhasilan perusahaan. Dengan menganalisa laporan rugi-laba, para pengguna
dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber ekonomik
perusahaan agar behasil guna dan berdaya guna.
b)
Laporan rugi-laba merupakan titik pangkal
penaksiran keberhasilan perusahaan pada peioda berikutnya. Masing-masing
pendapatan dan biaya dianalisa secara simultan besama-sama pendapatan dan biaya
pada perioda yang telah lau. Dari situ dapat dilihat kecenderungan pendapatan
dan biaya pada periode berikutnya. Sudah tentu metode ini mempunyai kemungkinan
bias, namun paling tidak merupakan media pengurang ketidakpastian. Tanpa
menganalisa hasil operasi perusahaan, orang tidak mampu meramalkan apa yang
akan terjadi.
c)
Laporan rugi-laba merupakan media untuk menilai
tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (rentabilitas ekonomik
atau return on investment (ROI).
3) Laporan
Perubahan Modal
Laporan
perubahan modal adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan
informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat operasi perusahaan dan
transaksi dengan pemilik pada suatu peioda akuntansi tertentu. Laporan
perubahan modal merupakan pelengkap dari laporan rugi-laba.
4) Laporan
Arus Kas
Laporan
arus (aliran) kas menyajikan secara sistematis inormasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas selama satu perioda tertentu. Dalam laporan aliran kas,
penerimaan dan pengeluaran kas diklarifikasikan menurut kegiatan operasi,
kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi.
Kegiatan
operasi meliputi transaksi-transaksi yang berakibat pada kas, yang menjadi
penentu rugi-laba misalnya penerimaan kas dari penjualan jasa dan pembayaran
kas kepada pemasok (karyawan) untuk memperoleh sediaan (tenaga kerja). Kegiatan
pendanaan (pembelanjaan) meliputi kegiatan dengan pemilik dan kreditor yang
yang berpengaruh pada kas, seperti penyetoran modal dan pengambilan pribadi
(prive) atau pembagian deviden tunai, dan penarikan utang bank serta
pelunasannya. Kegiatan investasi meliputi kegiatan membeli aktiva tetap untuk
fasilitas produksi, menjualnya kembali kalau sudah tak terpakai dan kegiatan
memberi pinjaman uang serta penerimaan dari hasil tagihan atas pinjaman
tersebut.
B. CATATAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tujuan pelaporan keuangan,
Hendriksen dan Breda (1992) menunjukkan beberapa pos/jenis informasi yang
memerlukan penjelasan (catatan) untuk diungkapkan antara lain:
a)
Penjelasan kualitatif dan deskriptif terhadap
data kuantitatif yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan.
b)
Prakiraan keuangan (financial forecasts)
c)
Kebijakan akuntansi (accounting policies)
d)
Perubahan akuntansi (accounting changes)
e)
Peristiwa pasca statement.
f)
Segmen usaha.
Sedangkan oleh Jenkins committee (dibentuk oleh AICPA) menyatakan
bahwa dalam catatan atas laporan keuangan harus memuat setidaknya informasi
tentang:
a)
Data keuangan dan nonkeuangan
b)
Analisis manajemen terhadap data keuangan dan
nonkeuangan
c)
Informasi ke-depan
d)
Informasi tentang manajemen dan pemegang saham
e)
Latar belakang tentang perusahaan
Jadi, catatan atas laporan keuangan merupakan metoda pengungkapan yang
tidak praktis atau tidak memenuhi kriteria untuk disajikan didalam laporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus digunakan dengan penuh kearifan
karena memang ada keunggulan dan kelemahan. Beberapa kelemahannya yaitu:
a)
Mengungkapkan informasi penjelas untuk
elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan.
b)
Mengungkapkan kualifikasi (pengecualian) dan
pembatasan elemen-elemen tertentu dalam laporan keuangan.
c)
Mengungkapkan rincian elemen-elemen penyusun
laporan keuangan yang dianggap perlu untuk dirincikan.
d)
Menyampaikan informasi penting lainnya yang
perlu untuk diketahui oleh pihak eksternal perusahaan.
e)
Mempertahankan statement keuangan sebagai ciri
central pelaporan keuangan dengan ringkas dan jelas meskipun catatan atas
laporan keunagan merupakan bagian takterpisahkan dari laporan keuangan itu
sendiri.
Walaupun demikian, kelemahan-kelemahan catatan atas laporan keuangan
berikut ini harus dipertimbangkan juga dalam perkembangan standar akuntansi
dimasa yang akan datang:
a)
Catatan ini sering dilewatkan oleh pembaca
karena memuat bnyak kalimat daripada angka sehingga dianggap sulit untuk
dibaca.
b)
Kompleksitas perusahaan cenderung menempatkan
catatan ini menjadi sasaran atau fokus pelaporan dari pada statement keuangan
itu sendiri.
c)
Catatan atas laporan keuangan seringkali
dijadikan subtitusi untuk menyajikan suatu informasi laporan keuangan.
d)
Catatan kaki dapat membingungkan pembacanya
dikarenakan isinya yang terkadang terlalu rumit.
C. INFORMASI
PELENGKAP
Informasi
pelengkap disini ialah informasi yang masih dibutuhkan oleh pemakai laporan
keuangan namun tidak tercantum dalam catatan atas laporan keuangan dikarenakan
satu dan lain hal (misalnya: hal tersebut di anggak penyaji sudah diketahui
oleh pemakai laporan keungan pada umumnya sehingga penjelasannya tidak perlu
dicantumkan lagi). Akan tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk
dicantumkan dalam dokumen pelaporan lainnya, sebagai bahan untuk pembelajaran
bagi mereka yang mau mempelajarinya.
Sebagai
contoh hal-hal yang perlu untuk dijadikan sebagai informasi pelengkap yakni:
·
Penjelasan dalam kurung.
·
Istilah teknis yang sering dipakai.
·
Lapiran yang diperluakan sebagai pelengkap.
·
Analisis keuangan yang dilakukan oleh manajemen
yang dirasa penting untuk di ketahui oleh pihak eksternal.
·
Catatan dalam laporan auditor independen.
D. SARANA
PELAPORAN KEUANGAN LAIN
Pelaporan
ini dilakukan guna menambah kebermanfatan dan keberpautan informasi akuntansi
yang daisajikan melalui media-media sebelumnya. Akan tetapi
pengungkapan/pelaporan yang seperti ini harus memperhatikan kaidah pelaporan
agar sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ada. Agar supaya sesuai dengan
tujuan pelaporan keuangan itu sendiri.
Sarana-sarana
yang digunakan bemacam-macam, sebagai contoh:
·
Melalui sosial media (intenet dsb)
·
Melalui media massa (surat kabar dsb)
·
Media elektronik (iklan dsb)
·
Dsb.
E. Informasi
lainnya
F.
Metode
Pembelajaran
1. Model : STAD (Student Teams Achieument
Division)
Lima komponen utama pembelajaran STAD, yaitu:
a. Penyajian
kelas
b. Belajar
bersama
c. Kuis
d. Penghargaan
kerjasma
2. Pendekatan : Saintific, yaitu pendekatan ilmiah dimana
metode ini akan atau berusaha
membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah,
dan memecahkan masalah.
3. Metode : Cooperativ, yaitu sistem kerja atau
belajar kelompok yang terstruktur,
ada 5 unsur
pokoknya, yaitu :
a. Saling
ketergantungan positif
b. Tanggung
jawab individual
c. Interaksi
personal
d. Keahlian
bekerja sama
e. Proses
belajar bersama
G.
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dan mengabsen
2.
Menyiapkan apersepsi (pemahaman siswa tentang
materi yang akan diajarkan)
3.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai selama proses
pembelajaran.
4.
Menginformasikan manfaat mempelajari materi
tersebut.
5.
Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran.
|
5 menit
|
Inti
|
1.
Guru bertanya
tentang apa
yang siswa ketahui tentang materi sebelumnya (mereview).
2.
Bila siswa
belum mampu menjawabnya, guru memberikan gambaran awal tentang apa
itu tahap pelaporan dalam pencatatan transaksi.
3.
Selanjutnya,
guru membuka cakrawala penerapan tahap pelaporan transaksi secara luas dan
mendalam.
4.
Dengan tanya
jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai inti dari
pembelajaran pada hari ini.
5.
Guru
memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengetahuan yang menurutnya perlu di
pertanyakan dan perlu penjelasan dari guru.
6.
Guru
memberikan pertanyaan
yang bisa membuat siswa berfikir kritis.
|
15 menit
|
Penutup
|
1.
Guru atau siswa yang dipilih membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
2.
Guru memberikan tugas individu untuk dikerjakan
dirumah.
3.
Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
|
5 menit
|
H.
Alat/Media/Sumber
Pembelajaran
1.
Alat
: spidol,
whiteboard, media yang disediakan.
2.
Sumber
belajar : buku “Akuntansi
(Slamet S. Dan Bogat Agus R.)
Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta
I.
Penilaian
Hasil Belajar
1.
Teknik
Penilaian : Tes
2.
Bentuk Penilaian :
Uraian.
J. Instrumen Penilaian Hasil
belajar
Instrumen
tes:
1. Kemukakan
pengertian tahap pelaporan dalam proses pencatatan akuntansi secara sederhana!
Jawaban
:
2. Sebutkan
tujuan yang mendasari adanya tahapan-tahapan pelaporan!
Jawab:
3. Sebutkan
bagian-bagian dari tahap pelaporan!
Jawab:
4. Jelaskan
secara singkat bagian-bagian dari tahap pelaporan!
Jawab:
5. Menurut
kalian apa tahap pelaporan ini penting bagi kalian? Jelaskan!
Jawab:
Keterangan:
Nilai
= ............ x 100
K.
Tugas
Soal
1. buatlah
rangkuman tentang materi yang di pelajari hari ini (minimal 2 hal).!
Makassar,
26 mei 2014
(..................................)
Guru mata pelajaran
No comments:
Post a Comment