Monday 26 May 2014

RPP Akuntansi SMA/SMK Dengan Materi : Pencatatan Transaksi - Tahap Pelaporan


Bismillah..
Sobat Mailjie88 dimana pun kalian berada, smoga kalian baik baik saja yaa,,
pada kesempatan kali ini kami akan membagikan sebuah tulisan tentang tugas membuat RRP yang pernah kami buat...
RPP Akuntansi SMA/SMK Dengan Materi : Pencatatan Transaksi - Tahap Pelaporan
selamat membaca semoga bermanfaat yaa...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan  : SMK
Kelas/Semester       : X/1
Mata Pelajaran        : Pengantar Akuntansi
Topik                       : Proses Pencataan  - Tahap Pelaporan
Waktu                     : 1 × 30 menit

A.    Kompetensi Inti

1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.    Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang  ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.    Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B.     Kompetensi Dasar

1.1.Mensyukuri karunia Tuhan yang maha Esa, atas keteraturan yang salah satunya melalui pengembangan berbagai keterampilan dalam akuntansi.
1.2.Menyadari kebesaran tuhan yang maha esa yang menciptakan pengetahuan yang salah satunya keteraturan melalui pengembangan berbagai keterampilan dalam akuntansi.
1.3.Menyadari bahwa tuhan yang maha esa memerintahkan kepada manusia untuk mencatat setiap kegiatan ekonomi agar terjadi keakuratan, ketertiban, kepercayaan terhadap hasil yang di peroleh.
1.4.Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sehingga menjadi motivasi internal dalam pembelajaran akuntansi.
1.5.Menjelaskan bagaimana tahap pelaporan dalam proses pencatatan.
1.6.Menguraikan kembali bagian dari tahap-tahap pelaporan.


C.    Indikator Pencapaian Kompetensi

1.      Menunjukkan rasa syukur dalam memahami pengertian, tujuan dan peran akuntansi.
2.      Mensyukuri karunia Tuhan Yang maha Esa atas pengetahuan dalam mendeskripsikan tahap pelaporan dalam akuntansi.
3.      Bersikap proaktif dalam mengetahui Pencatatan pada tahap pelaporan dalam akuntansi.
4.      Secara prosedural memahami tahap pelaporan dalam proses pencatatan.
5.      Bersikap jujur dan bertanggung jawab dalam memahami tahap pelaporan dalam proses pencatatan berdasarkan agama yang dianutnya.

D.      Tujuan Pembelajaran

Setelah siswa melakukan proses pembelajaran diharapkan mampu :
1.    Memahami dengan baik tentang apa itu tahap pelaporan dalam proses pencatatan.
2.    Mensyukuri Rahmat TYME atas pengetahuan tentang tahap pelaporan dalam proses pencatatan.  
3.    Mengamalkan prilaku jujur dalam melaksanakan bagian-bagian dari tahap pelaporan itu sendiri.
4.    Disiplin dan bertanggung jawab dalam memahami bagian-bagian dari tahapan pelaporan dalam poses pencatatan.
5.    Memahami penerapkan pengetahuan prosedural dan menyajikan dalam ranah konkret tentang bagian-bagian dari tahapan pelaporan yang dipelajari.

E.     Materi Pembelajaran
Tahap pelaporan seharusnya terdiri atas (menurut FASB):
1.      Laporan keuangan
2.      Catatan atas laporan keuangan
3.      Informasi pelengkap
4.      Saran pelaporan keuangan lain
5.      Informasi lainnya
Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang tidak mempunyai autoritas untuk mendapatkan akses untuk memperoleh informasi yang mereka perlukan sehingga mereka harus menggantungkan diri pada informasi yang disampaikan oleh manajemen kepada mereka.
A.      LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan pelbagai pihak (misalnya pemilik perusahaan dan kreditor).
Laporan keuangan yang utama terdiri atas: Neraca, Laporan Rugi-Laba, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Sebelum kita mempelajari lebih dahulu tujuan laporan keuangan dan karakteristik kualitatifnya.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan menurut “kerangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan” (IAI, 2002), adalah sebagai berikut:
a.     Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan pada suatu saat tertentu.
b.    Laporan keuangan menyajikan informasi tentang kinerja perusahaan.
c.     Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan.
d.    Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

Tujuan utama pelaporan keuangan dalam rerangka konseptual FASB (Financial Accounting Standards Board) yaitu:
a.       Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor, kreditor dan pemakai lain. Informasi harus terpahami bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis dan ekonomik dan bersedia untuk mempelajari informasi dengan cukup tekun.
b.      Pelaporan keuangan harus meyediakan informasi untuk membantu para investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, ketersediaan dan aliran kas bersih suatu perusahaan.
c.       Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha, transaksi, keajdian dan keadaan yang mengubah sumberdaya badan usaha dan klaim terhadap sumberdaya tersebut.

Menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)terdapat 4 karakteristik yang harus dimiliki oleh laporan keuangan yaitu:
a.       Dapat dipahami.
Informasi keuangan dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa yang sesuai dengan tingkat pengertian penggunanya.
b.      Relevan
Informasi keuangan harus berpautan dengan tujuan pemanfatannya.
c.       Andal
Agar bermanfaat maka informasi yang disajikan juga harus andal. Informasi harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material yang material dan dapat di andalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d.      Dapat Diperbandingkan
Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan dengan informasi akuntansi pada perioda sebelumnya pada peusahaan yang sama, atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada perioda waktu yang sama.

1)      NERACA (Balance sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat (tanggal) tertentu. Neraca disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini di buat untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan. Jadi, neraca disusun untuk memenuhi salah tujuan laporan keuangan yang telah disebutkan sebelumnya.
Di neraca, informasi diklasifikasikan berdasarkan pos-pos yang sejenis. Pos-pos yang sejenis dikelompokkan dan dijumlahkan sehingga mempunyai makna tetentu untuk kepentingan analisis.
Tiga kelompok umum yang tersaji di neraca adalah aktiva, utang dan modal pemilik. Aktiva adalah sumber-sumber ekonomik yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Utang merupakan pengorbanan-pengorbanan ekonomik untuk menyerahkan aktiva atau jasa kepada entitas lain dimasa yang akan datang. Adapun yang dimaksud dengan modal pemilik adalah hak residu atas aktiva setelah dikurangi dengan utang.
Manfaat neraca adalah pada aspek likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Likuiditas dan fleksibilitas perusahaan merupakan kondisi tertentu yang harus dipelihara pada kapasitas yang mungki untuk menghasilkan laba.
Likuiditas adalah suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menunaikan utang-utangnya tepat pada waktu yang telah disepakati. Para pemasok dana jangka pendek sangat berkepentingan dengan likuiditas perusahaan. Sedangkan para pemasok dana jangka panjang lebih memantau fleksibilitas keuangan perusahaan. Fleksibilitas keuangan perusahaan adalah suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber dana.
Alasan inilah yang membuat neraca relevan untuk dipelajari oleh para pengambil keputusan.
2)      Laporan Rugi-Laba (income statement)
Laporan rugi-laba adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan hasil usaha peusahaan dalam rentan waktu tertentu. Laporan rugi-laba ialah catatan semua penghasilan dan biaya yang terjadi pada selang waktu tertentu. Ini menunjukkan berapa jumlah uang yang diperoleh dan berapa yang hilang atau dihabiskan slama waktu tertentu. Umumnya laporan rugi-laba dalam waktu satu tahun sekali. Pada bagian bawah laporan rugi-laba dapat dilihat hasil usaha perusahaan, apakah perusahaan memperoleh laba atau rugi.
Agar tujuan menyajikan laba-rugi periodik dapat dipenuhi, maka penyusunan laporan rugi-laba harus:
a)      Memuat segenap pendapatan (revenue), untung (gain, biaya (expense) dan rugi (loss) pada perioda yang bersangkutan.
b)      Laporan keuangan seyogyanya disusun dalam posisi vertikal, yaitu urut kebawah dengan pendapatan menempati posisi paling atas, kemudian barulah biaya-biaya (bentuk staffel).
c)       Pendapatan dan biaya usaha dipisahkan dari pendapatan dan biaya di luar usaha.
Laporan rugi-laba menyajikan kesuksesan atau kegagalan perusahaan selama periode tertentu dan inilah daya tarik terbesar dari sebuah laporan keuangan.
Berikut ini beberapa manfaat laporan rugi-laba yang dapat kita ketengahkan:
a)      Laporan rugi-laba merupakan tolakukur keberhasilan perusahaan. Dengan menganalisa laporan rugi-laba, para pengguna dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber ekonomik perusahaan agar behasil guna dan berdaya guna.
b)      Laporan rugi-laba merupakan titik pangkal penaksiran keberhasilan perusahaan pada peioda berikutnya. Masing-masing pendapatan dan biaya dianalisa secara simultan besama-sama pendapatan dan biaya pada perioda yang telah lau. Dari situ dapat dilihat kecenderungan pendapatan dan biaya pada periode berikutnya. Sudah tentu metode ini mempunyai kemungkinan bias, namun paling tidak merupakan media pengurang ketidakpastian. Tanpa menganalisa hasil operasi perusahaan, orang tidak mampu meramalkan apa yang akan terjadi.
c)       Laporan rugi-laba merupakan media untuk menilai tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (rentabilitas ekonomik atau return on investment (ROI).

3)      Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada suatu peioda akuntansi tertentu. Laporan perubahan modal merupakan pelengkap dari laporan rugi-laba.

4)      Laporan Arus Kas
Laporan arus (aliran) kas menyajikan secara sistematis inormasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu perioda tertentu. Dalam laporan aliran kas, penerimaan dan pengeluaran kas diklarifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi.
Kegiatan operasi meliputi transaksi-transaksi yang berakibat pada kas, yang menjadi penentu rugi-laba misalnya penerimaan kas dari penjualan jasa dan pembayaran kas kepada pemasok (karyawan) untuk memperoleh sediaan (tenaga kerja). Kegiatan pendanaan (pembelanjaan) meliputi kegiatan dengan pemilik dan kreditor yang yang berpengaruh pada kas, seperti penyetoran modal dan pengambilan pribadi (prive) atau pembagian deviden tunai, dan penarikan utang bank serta pelunasannya. Kegiatan investasi meliputi kegiatan membeli aktiva tetap untuk fasilitas produksi, menjualnya kembali kalau sudah tak terpakai dan kegiatan memberi pinjaman uang serta penerimaan dari hasil tagihan atas pinjaman tersebut.


B.      CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tujuan pelaporan keuangan, Hendriksen dan Breda (1992) menunjukkan beberapa pos/jenis informasi yang memerlukan penjelasan (catatan) untuk diungkapkan antara lain:
a)      Penjelasan kualitatif dan deskriptif terhadap data kuantitatif yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan.
b)      Prakiraan keuangan (financial forecasts)
c)       Kebijakan akuntansi (accounting policies)
d)      Perubahan akuntansi (accounting changes)
e)      Peristiwa pasca statement.
f)       Segmen usaha.
Sedangkan oleh Jenkins committee (dibentuk oleh AICPA) menyatakan bahwa dalam catatan atas laporan keuangan harus memuat setidaknya informasi tentang:
a)      Data keuangan dan nonkeuangan
b)      Analisis manajemen terhadap data keuangan dan nonkeuangan
c)       Informasi ke-depan
d)      Informasi tentang manajemen dan pemegang saham
e)      Latar belakang tentang perusahaan
Jadi, catatan atas laporan keuangan merupakan metoda pengungkapan yang tidak praktis atau tidak memenuhi kriteria untuk disajikan didalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus digunakan dengan penuh kearifan karena memang ada keunggulan dan kelemahan. Beberapa kelemahannya yaitu:
a)      Mengungkapkan informasi penjelas untuk elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan.
b)      Mengungkapkan kualifikasi (pengecualian) dan pembatasan elemen-elemen tertentu dalam laporan keuangan.
c)       Mengungkapkan rincian elemen-elemen penyusun laporan keuangan yang dianggap perlu untuk dirincikan.
d)      Menyampaikan informasi penting lainnya yang perlu untuk diketahui oleh pihak eksternal perusahaan.
e)      Mempertahankan statement keuangan sebagai ciri central pelaporan keuangan dengan ringkas dan jelas meskipun catatan atas laporan keunagan merupakan bagian takterpisahkan dari laporan keuangan itu sendiri.
Walaupun demikian, kelemahan-kelemahan catatan atas laporan keuangan berikut ini harus dipertimbangkan juga dalam perkembangan standar akuntansi dimasa yang akan datang:
a)      Catatan ini sering dilewatkan oleh pembaca karena memuat bnyak kalimat daripada angka sehingga dianggap sulit untuk dibaca.
b)      Kompleksitas perusahaan cenderung menempatkan catatan ini menjadi sasaran atau fokus pelaporan dari pada statement keuangan itu sendiri.
c)       Catatan atas laporan keuangan seringkali dijadikan subtitusi untuk menyajikan suatu informasi laporan keuangan.
d)      Catatan kaki dapat membingungkan pembacanya dikarenakan isinya yang terkadang terlalu rumit.

C.      INFORMASI PELENGKAP
Informasi pelengkap disini ialah informasi yang masih dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan namun tidak tercantum dalam catatan atas laporan keuangan dikarenakan satu dan lain hal (misalnya: hal tersebut di anggak penyaji sudah diketahui oleh pemakai laporan keungan pada umumnya sehingga penjelasannya tidak perlu dicantumkan lagi). Akan tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk dicantumkan dalam dokumen pelaporan lainnya, sebagai bahan untuk pembelajaran bagi mereka yang mau mempelajarinya.
Sebagai contoh hal-hal yang perlu untuk dijadikan sebagai informasi pelengkap yakni:
·         Penjelasan dalam kurung.
·         Istilah teknis yang sering dipakai.
·         Lapiran yang diperluakan sebagai pelengkap.
·         Analisis keuangan yang dilakukan oleh manajemen yang dirasa penting untuk di ketahui oleh pihak eksternal.
·         Catatan dalam laporan auditor independen.

D.      SARANA PELAPORAN KEUANGAN LAIN
Pelaporan ini dilakukan guna menambah kebermanfatan dan keberpautan informasi akuntansi yang daisajikan melalui media-media sebelumnya. Akan tetapi pengungkapan/pelaporan yang seperti ini harus memperhatikan kaidah pelaporan agar sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ada. Agar supaya sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan itu sendiri.
Sarana-sarana yang digunakan bemacam-macam, sebagai contoh:
·         Melalui sosial media (intenet dsb)
·         Melalui media massa (surat kabar dsb)
·         Media elektronik (iklan dsb)
·         Dsb.

E.       Informasi lainnya

F.     Metode Pembelajaran

1.      Model             : STAD (Student Teams Achieument Division)
  Lima komponen utama pembelajaran STAD, yaitu:
a.       Penyajian kelas
b.      Belajar bersama
c.       Kuis
d.      Penghargaan kerjasma

2.      Pendekatan    : Saintific, yaitu pendekatan ilmiah dimana metode ini akan atau berusaha
   membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah,
  dan memecahkan masalah.

3.      Metode           : Cooperativ, yaitu sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur,
  ada 5 unsur pokoknya, yaitu :
a.       Saling ketergantungan positif
b.      Tanggung jawab individual
c.       Interaksi personal
d.      Keahlian bekerja sama
e.       Proses belajar bersama

G.    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1.      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dan mengabsen
2.      Menyiapkan apersepsi (pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan)
3.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai selama proses pembelajaran.
4.      Menginformasikan manfaat mempelajari materi tersebut.
5.      Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
5 menit
Inti
1.      Guru bertanya tentang apa yang siswa ketahui tentang materi sebelumnya (mereview).
2.      Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberikan gambaran awal tentang apa itu tahap pelaporan dalam pencatatan transaksi.
3.      Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan tahap pelaporan transaksi secara luas dan mendalam.
4.      Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai inti dari pembelajaran pada hari ini.
5.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengetahuan yang menurutnya perlu di pertanyakan dan perlu penjelasan dari guru.
6.      Guru memberikan pertanyaan yang bisa membuat siswa berfikir kritis.
15 menit
Penutup
1.      Guru atau siswa yang dipilih membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
2.      Guru memberikan tugas individu untuk dikerjakan dirumah.
3.      Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
5 menit


H.    Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1.      Alat                                  : spidol, whiteboard, media yang disediakan.
2.      Sumber belajar               : buku “Akuntansi (Slamet S. Dan Bogat Agus R.)
  Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta

I.       Penilaian Hasil Belajar
1.       Teknik Penilaian          : Tes
2.       Bentuk Penilaian         : Uraian.
J.      Instrumen Penilaian Hasil belajar 
Instrumen tes:
1.      Kemukakan pengertian tahap pelaporan dalam proses pencatatan akuntansi secara sederhana!
Jawaban :
2.      Sebutkan tujuan yang mendasari adanya tahapan-tahapan pelaporan!
Jawab:
3.      Sebutkan bagian-bagian dari tahap pelaporan!
Jawab:
4.      Jelaskan secara singkat bagian-bagian dari tahap pelaporan!
Jawab:
5.      Menurut kalian apa tahap pelaporan ini penting bagi kalian? Jelaskan!
Jawab:

Keterangan:

Nilai =  ............ x 100


K.    Tugas
Soal
1.         buatlah rangkuman tentang materi yang di pelajari hari ini (minimal 2 hal).!










Makassar, 26 mei 2014




(..................................)
  Guru mata pelajaran

No comments: