Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Pada kesempatan ini kami akan membagikan sedikit materi berupa makalah tentang Metodologi penelitian : Penelitian akademisi
Semoga Bermanfaat.. Selamat membaca...
A.
Pendahuluan
Penelitian
akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat
skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif sehingga
lebih mementingkan validitas internal (caranya) yang harus betul, variabel
penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang
pendidikan (penelitian untuk S1 dalam membuat skripsi, penelitian untuk S2
dalam pembuatan tesis dan penelitian untuk S3 dalam pembuatan disertasi.
Skripsi,
Tesis, dan Disertasi merupakah karya ilmiah yang menjadi salah satu persyaratan
untuk lulus pendidikan jenjang S-1, S-2 dan S-3. Pada dasarnya cara penulisan
Skripsi, Tesis, dan Disertasi adalah sama, bedanya semakin tinggi tingkatannya,
maka semakin banyak fakta-fakta dan teori-teori yang harus dirujuk sebagai
landasan-dasar penelitian, dan juga cara penyajiannya mulai dari hanya
mendeskripsikan suatu obyek penelitian sampai dengan menghasilkan suatu teori
berdasarkan fakta-fakta empiris.
Banyak mahasiswa
yang sedang menyusun Tesis, dan Disertasi memilih untuk menunda-nunda proses
penyusunan proposal penelitiannya atau bahkan tidak menyelesaikan Tesis, dan
Disertasinya karena tidak tahu harus mulainya darimana atau sudah jenuh dengan
revisi yang tak kunjung selesai atau tidak mempunyai waktu; misalnya karena
sambil bekerja. Sebenarnya yang menjadi kendala dalam penyusunan suatu proposal
penelitian adalah :
·
Komitmen
yang kurang kuat pada diri mahasiswa untuk mau memulai menyusun proposal
penelitian. Jangan takut salah! "Orang yang SUKSES adalah orang yang
pernah membuat KESALAHAN; Tidak ada orang yang SUKSES tanpa mengalami suatu
KESALAHAN"
·
Kesulitan
dalam menentukan masalah penelitian yang ingin diketahui lebih lanjut, sebagai
titik awal untuk menyusun suatu proposal penelitian
·
Tidak
mempunyai referensi yang cukup terkait dengan topik penelitiannya, dan
·
Kurang
pengalaman dalam menulis karya ilmiah sehingga sulit untuk menguraikan
pendapatnya dalam bentuk tulisan.
Penelitian Akademis atau Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya
seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan
pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Karya
ilmiah: pernyataan sikap ilmiah peneliti. Tujuan karya ilmiah: agar gagasan
penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh
pembaca.
Fungsi
penelitian akademis (karya ilmiah):
1.
Penjelasan (explanation)
2.
Ramalan (prediction)
3.
Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah:
mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan
konsisten.
Sifat karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:
a.
lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti,
sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
b.
Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
c.
Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan
pengembagan.
d.
Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang
penting dan mudah dipahami
e.
Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
B. Jenis-jenis Penelitian Akademis (karya
ilmiah)
1.
Umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin
(2003), dibedakan menjadi:
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2.
Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya
tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis
dalam makalah.
3.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau
hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4.
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5.
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan
penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak
menyandang gelar doktor (S3).
C. Manfaat Penyusunan Penelitian Akademis (karya
ilmiah)
Menurut sikumbang (1981),
sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1.
Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca
dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.\
2.
Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran
yang lebih matang.
3.
Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan
seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.
Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.\
5.
Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6.
Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
masyarakat.
D.
Karakteristik Penelitian
Penelitian memiliki karakteristik yang khas
dibandingkan dengan aktivitas pada umumnya. Karena itu dalam membuat proposal
maupun laporan penelitian, peneliti hendaknya memperhatikan karakteristik yang
terkandung di dalamnya.
1. Penelitian harus Sistematis
1. Penelitian harus Sistematis
Proposal maupun laporan penelitian merupakan suatu
aktivitas yang terstruktur, mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir
pemikiran dan aktivitas. Unsure-unsur tersebut harus diungkapkan secara runtun
dan dilakukan secara bertahap, dipaparkan secara berurutan, sehingga terlihat
dan terasa jelas alur pikirannya dan mudah dipahami oleh pembaca
(transferable).
2. Penelitian harus Logis dan Rasional
Penelitian harus logis artinya penelitian tersebut
memiliki alur pikir yang benar dalam arti adanya kesesuaian antara instrumen,
prosedur penelitian yang digunakan dengan hasil penelitian yang diperoleh,
sehingga memiliki alur pikir yang benar dan bisa dinalar. Setiap pilihan dan
keputusan harus logis dan rasional. Proposal atau laporan penelitian harus
mengandung penjelasan yang logis atau alas an yang kuat dalam menetapkan
pilihan, langkah, dan prosedur penelitian.
3. Penelitian harus Empirik
Proposal atau laporan penelitian harus mengungkapkan
atau berkenaan dengan dunia nyata yakni dunia yang dapat diobservasi dengan
indra, sehingga setiap orang dapat mengindranya.konsep-konsep atau
istilah-istilah penelitian harus sudah secara tegas diaplikasikan ke dunia
penelitian, jangan masih bersifat umum atau mengambang.
4. Penelitian Bersifat Redukatif
Aktivitas penelitian harus dapat mereduksi
(mengurangi) bahkan menghilangkan keraguan menjadi kepastian, dari
ketidaktahuan atau ketidakjelasan suatu objek pengamatan menjadi jelas. Hal ini
dikarenakan aktivitas penelitian yang sistematis untuk memperoleh data sehingga
mampu memberi pernyataan yang logis dan rasional.
5. Penelitian Bersifat Replicable dan Transmitable
Replicable maksudnya dapat diteliti ulang dan
transmitable dapat dipahami untuk dapat digunakan hasil penelitiannya. Untuk
itu laporan penelitian harus dapat dan mudah dipahami oleh para pembaca.
Sehingga penelitian harus bersifat terbuka dan dibuat laporannya untuk
dipublikasikan.
6. Penelitian harus Memiliki Kegunaan
Pengungkapan tentang kegunaan suatu penelitian harus
secara jelas dinyatakan baik dalam proposal maupun laporan penelitian. Minimal
suatu penelitian harus memiliki kegunaan praktis dalam arti mampu memberi
rekomendasi, saran kepada komunitas, kelompok atau institusi dalam meningkatkan
kualitas hubungan atau pelayanan publiknya. Di samping itu penelitian bisa
mempunyai manfaat akademik atau teoritik untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Selain ketentuan di atas, pihak peneliti juga harus mengacu kepada beberapa hal dalam melakukan aktivitas penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Objektif dalam penyajian yang
deskriptif, sistematis, dan analisis
2. Serba relatif, bahwa kebenaran
ilmiah yang diajukan bukanlah hal mutlak dan hasilnya dimungkinkan dapat
dibantah atau diuji kebenarannya.
3. Netral, dalam pengungkapan fakta
yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan nilai-nilai baik atau buruk.
4. Skeptis, adanya keraguan atas pernyataan-pernyataan
yang belum memiliki kekuatan dasar-dasar pembuktian.
5. Sederhana, tidak terlalu rumit dalam
kerangka berpikir, perumusan pernyataan dan pembuktiannya tetap berdasarkan
kebenaran ilmiah yang baku.
E.
Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian adalah suatu prses, yaitu suatu rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyan-pertanyaan
tertentu. Lankah-langkah yang dilakukan ini harus sesuai dan saling mendukun
satu sama lainya, agar penelitian yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup
memedai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yan tidak meragukan. Adapun
langkah-langkah ini pada umumnya sebagai tersebut dibawah ini
1. identifikasi, pemilihan, dan
perumusan masalah
2. penelaah kepustakaan
3. penyusunan hipotesis
4. identifikasi, klasifikasi, dan
pemberi devinisi operasional variable-variabel
5. pemilihan atau pengambengan alat
pengambilan data
6. penyusunan rancangan penelitian
7. penentuan sample
8. pengumpulan data
9. pengolahan lahan dan analisis data
10. interpreasi hasil analisis
11. penyususnan laporan
Dulu kalau kita mendengar
penelitian, orang sering membayangkan suatu kesibukan di laboratorium dan
penelitian kerap kali menjadi kegiatan yang dimonopoli para ahli. tapi sangat
disayangkan kalau anggapan itu menimpa para mahasiswa, mereka lupa kalau semua
orang harus meneliti, karena hanya dengan penelitian ilmu dapat dikembangkan
secara ilmiah.
kita tentunya sudah memahami
tentang metode ilmiah dan penelitian ilmiah. Yang perlu kita ketahui adalah
bahwa penelitian ilmiah berusaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mengkaji
kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan selalu
melakukan penelitian ilmiah, ilmu pengetahuan akan selalu berkembang.
Pelaksanaan penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Schluter
(1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode
ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul
penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk
merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan
masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line
dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam
masalah menurut hu-bungannya dengan data
atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang
dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok
dasar dalam masalah.
dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang
dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah
masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan
yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis
untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang
diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan
penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan
footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian secara
ilmiah. Abclson (1933) memberikan 5 langkah berikut:
1.
Tentukan judul.
2.
Pemilihan masalah
Dalam
pemilihan masalah ini harus:
·
Nyatakan apa
yang disarankan oleh judul.
·
Berikan
alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah
menurut kepentingan umum.
·
Sebutkan
ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal- hal
lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
3.
Pemecahan masalah.
Dalam
memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
·
Analisa
harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian
juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
·
Prosedur
penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
·
Urutkan
data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan
·
Harus
dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
·
Tunjukkan
cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
·
Urutkan
asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4.
Kesimpulan
·
Berikan
kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin
diperoleh
·
Berikan
implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa
dengan memberikan beberapa inferensi.
5.
Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan
dengan masalah
Nyatakan kerja-kerja sebelumnya
secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya
scbagai model dalam memecahkan masalah.
Dari pedoman beberapn ahli di atas,
maka dapal disimpulkan balnwa penelitian dengan mcnggunakan metode ilmiah
sckurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.
Merumuskan serta mcndefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?Berikan definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan sebagainya.
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?Berikan definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan sebagainya.
b.
Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
c.
Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
d.
Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan teknik statistik yang tersedia. Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan teknik statistik yang tersedia. Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
e.
Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.
f.
Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
g.
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.
h.
Membuat laporan ilmiah
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat
laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat
laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.
F.
Metodologi Penelitian Akademis
Dalam menyusun penelitian (research)
baik penelitian skripsi maupun tesis, metode atau metodologi penelitian
yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini
akan menggambarkan bagaimana langkah atau strategi peneliti dalam menjawab
perumusan masalah penelitian, yang hasil dari jawaban atas perumusan masalah
tersebut akan diuraikan dalam bab selanjutnya yaitu bab hasil penelitian dan
pembahasan. Dalm artikel ini, saya tidak akan menguraikan berbagai jenis
penelitian yang sangat banyak jumlahnya, akan tetapi hanya akan saya uraikan
hal-hal yang sifatnya umum digunakan dalam penelitian skripsi dan tesis, dan
uraian saya tentang jenis penelitian dalam kaitannya dengan menyusun metode
penelitian / metodologi penelitian disini lebih bersifat aplikatif (terapan)
dan bukan dalam konteks teoritis semata.
Dalam menyusun metodologi (metode) penelitian, perlu dimasukkan hal-hal sebagai berikut:
Jenis penelitian (research type).
Jenis penelitian ini berkaitan
dengan sifat data dan cara atau teknik analisis data yang digunakan. Apabila
data yang digunakan atau data yang dianalisis adalah data numerik (angka) dan
cara analisisnya dengan cara matematis atau menggunakan teknik statistik, maka
jenis penelitian tersebut adalah penelitian kuantitatif. (quantitative
research) (kuantitas berkaitan dengan angka nominal atau bilangan yang
dapat dihitung) Sedangkan, apabila data yang digunakan dalah data string atau
sebagai bentuk record atas suatu kondisi tertentu (seperti kondisi sosial,
kondisi seseorang / individu) yang lebih berkaitan dengan kualitas atau sifat
dan perilakunya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Disamping itu, terdapat jenis penelitian lainnya, yaitu apabila data yang akan
dianalisis adalah data tunggal yang diperoleh dari kasus
tertentu,
maka penelitian ini merupakan penelitian studi kasus (case research).
Dapat juga dalam jenis penelitian ini dimasukkan berdasarkan cara dan tujuan
penelitiannya, yaitu dengan jenis penelitian eksperimen atau jenis penelitian
tindakan (action research) (seperti tindakan kelas). Jenis penelitian
eksperimen adalah penelitian untuk mencari suatu hubungan atau pengaruh suatu
hal tertentu terhadap hal lainnya dalam kondisi alamiah. Maksud dari dalam
kondisi alamiah disini adalah dalam penelitian tersebut tidak dilakukan
tindakan yang sikluistik berulang-ulang yang sifatnya untuk memperbaiki
hubungan yang terjadi. Apabila penelitian dilakukan dalam konteks mengkaji
suatu tindakan tertentu dengan tujuan untuk mengembangkan suatu metode kerja
yang efisien, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action
research). Dalam metode tindakan, pada umumnya dilakukan dengan cara
menganlisis tindakan pertama (mungkin dalam bentuk analisis pengaruh atau
hubungan suatu hal dengan hal lainnya), yang selanjutnya dilakukan upaya solusi
terhadap masalah dalam tindakan pertama untuk dikembangkan dalam tindakan
kedua, yang selanjutnya diteliti lagi pengaruh yang ditrimbulkan dari suatu hal
terhadap hal lain dalam tindakan kedua ini, dan seterusnya hingga membentuk
beberapa siklus tindakan. Penelitian tindakan yang umum dilakukan adalah
penelitian tindakan kelas untuk mengembangkan
langkah-langkah
efisien dalam model pembelajaran yang diterapkan. Dalam kaitannya dengan
menyusun metodologi penelitian (metode penelitian), jenis penelitian ini tidak
mutlak untuk dicantumkan.
Waktu dan tempat penelitian.
Waktu dan tempat
penelitian
mutlak harus dicantumkan dalam metodologi penelitian (metode penelitian). Waktu
adalah watu keseluruhan dari jalannya penelitian yang berkaitan dengan
pengambilan data saat penelitian. Sebagai contoh adalah apabila hendak
mengambil data untuk nilai siswa semester II, maka waktu penelitian adalah
semester II tahun ajaran…. yang dimulai pada bulan … tahun …. sampai dengan
bulan … tahun …. Sedangkan apabila tidak berkaitan dengan waktu-waktu khusus
seperti itu, maka dicantumkan waktu dari awal dilaksanaknnya penelitian sampai
akhir penelitian. Tidak boleh dilupakan adalah tempat penelitian, dan usahakan
untuk memberikan alasan yang logis ilmiah mengapa tempat tersebut dipilih
sebagai lokasi penelitian.
Data dan Pengumpulan (collecting) Data.
Dalam poin ini, perlu diuraikan
apakah data dalam penelitian adalah data primer atau data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh melalui pengukuran langsung oleh peneliti yang bukan
berasal dari data yang telah ada, sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan
oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa saja yang
digunakan dalam penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan data,
perlu diuraikan bagaimana cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data,
dengan menggunakan media apa. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan instrumen (media) kuisioner yaitu serangkain pertanyaan untuk
dijawab responden, instrumen alat pengukur lainnya (seperti alat pengukur
kondisi fisik suatu benda). Dapat juga digunakan teknik wawancara, yaitu data
diambil bersadarkan wawancara peneliti terhadap responden. Dalam hal ini,
peneliti melakukan wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun
untuk penelitian. Apabila panduan wawancara yang digunakan hanyalah bersifat
pertanyaan dasar dan responden diharapkan dapat menjawab secara mengembang,
maka tekik ini disebut dengan wawancara mendalam (circumstantial interview).
Apabila data yang digunakan adalah data sekunder, maka pada umumnya pengumpulan
data yang dilakukan adalah dengan dokumentasi dan observasi. Dokumentasi adalah
memanfaatkan dokumen yang sudah ada, dan dalam
hal ini perlu diuraikan dokumen apa saja secara jelas, sedangkan observasi
adalah pengamatan kualitatif secara langsung oleh peneliti untuk mengambil
data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian. Sebagai
contoh observasi disini adalah tindakan peneliti mengamati perilaku siswa saat
dilaksanakannya penelitian.
Populasi, Sampel, dan Sampling.
Penelitian yang melibatkan banyak
data akan menjadi sulit dilaksanakan atau tidak efektif apabila dilakukukan
dengan menggunakan seleuruh data yang ada. Apabila jumlah data yang diteliti
kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil semuanya, maka sebaiknya
seluruh data tersebut digunakan, sedangkan apabila jumlah data lebih dari 100
atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan seluruhnya, maka sebaiknya
dilakukan sampling. Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam
penelitian. Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta. Sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam
penelitian. Sampel ini haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel
diambil pada data yang sekiranya memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya
(sampel diambil darai kelompok yang homogen). Cara pengambilan sampel agar
memenuhi kriteria representatif ini disebut sebagai sampling. Terdapat beragam teknik
sampling atau pengambiulan sampel, yaitu:
·
Random sampling, yaitu
sampel diambil secara acak dari populasi yang heterogen atau memiliki variasi
sifat yang besar. Teknik ini merupakan pengambilan secara acak, tidak memilih,
agar memperoleh sampel yang merata. Dengan teknik random, seluruh anggota
populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Teknik random ini dapat
dilakukan seperti dengan loteray atau pemilihan secara acak dengan media
lainnya.
·
stratified sampling. Stratifikasi adalah perilaku pemberian tingkatan atau kelas pada data.
Dalam stratified sampling, data sebelumnya dikelompokkan kedalam
tingkatan-tingkatan tertentu, seperti tingkatan tinggi, sedang, rendah, atau
baik, sedang, buruk, kemudian sampel diambil dari setiap tingkatan tersebut.
Misalkan penelitian yang dilakukan adalah pengaruh Kurikulum saat ini (KTSP)
terhadap perstasi siswa, maka dapat dilakukan stratified sampling dengan cara
mengelompokkan siswa kedalam tingkatan pandai, sedang, tidak pandai, dan
kemudian dari masing-masing tingkatan tersebut diambil dalam jumlah yang
memadai. Apabila cara pengambilan sampel dalam setiap tingkatan (strata)
tersebut adalah acak, maka teknik sampling ini dikenal dengan stratified
random sampling. Dalam stratified sampling ini, tiap kelompok jelas
memiliki populasi yang homogen bersadarkan tingkatannya. Sebagai contoh adalah
dalam kelompok siswa berprestasi baik, maka seluruh anggota kelompok jelas
memiliki nilai tertentu yang dikategorikan dalam tingkatan baik.
·
Cluster Sampling. Cluster
adalah kelompok. Cluster sampling merupakan pengambilan sampel dari
kelompok-kelompok kecil yang sifat antar kelompok tersebut tidak menunjukkan
tingkatan. Dalam cluster sampling ini, anggota setiap kelompok tidaklah homogen
seperti dalam strtified sampling. Pengelompokan dalam cluster sampling ini
sifatnya sekedar untuk mempermudah jalannya penelitian. Sebagai contoh adalah
dalam penelitian tentang pemanfaatan biotech di Kabupaten Klaten, maka
dilakukan pemabgian wilayah kabupaten menjadi kelompok kecamatan-kecamatan, dan
kemudian sampel diambil dari setiap kecamatan tersebut. Apabila pengambilan
sampel tiap kelompok ini dilakukan secara random, maka teknik
ini dikenal
dengan cluster random sampling. Tentusaja kondisi petani dalam setiap
kecamatan tersebut tidaklah homogen, sehingga dengan memadukannya dengan random
sampling akan lebih mampu memberikan data yang lebih representatif.
Veriabel Penelitian
Cara mudah untuk memahami variabel
penelitian ini adalah dengan pengertian bahwa variabel adalah pokok hal yang
akan diteliti. Sebagai contoh adalah dalam penelitian Pengaruh Model
Pembelajaran
Terhadap Prestasi Siswa, sebagai variabel penelitiannya adalah model
pembelajaran dan prestasi siswa. Dalam hal ini jelas penelitian harus mengambil
data pada tentang model penelitian dan data preastasi siswa dalam setiap model
pembelajaran yang dikembangkan. Devinisi dari variabel penelitian adalah konsep
yang memiliki bermacam-macam nilai yang besarnya dapat berubah-ubah. Sedangkan
yang dimaksud dengan konsep didini adalah gambaran terhadap suatu venomena
yang
abstrak. Untuk lebih jelas menggambarkan variabel adalah dengan membicarakan
variabel prestasi siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa akan memiliki
bermacam-macam nilai yang berbeda untuk setiap siswa. Prestasi siswa merupakan
kumpulan dari nilai-nilai siswa yang diperoleh dalam test baik yang hanya
dilakukan sekali maupun beberapa kali. Dalam hal ini prestasi siswa merupakan
variabel karena nilainya banyak, bermacam-macam, dan dapat berubah-ubah, yang
selanjutnya akan dianalsis dalam penelitian.
Dalam menyusun metodologi
penelitian, variabel penelitian mutlak dicantumkan apabila penelitian
menggunakan lebih dari satu variabel, sedangkan apabila hanya menggunakan satu
variabel maka tidak mutlak dicantumkan. Variabel penelitian ini juga tidak
perlu dicantumkan dalam penelitian kualititaf, sebaba penelitian kualitatif
tidak berhubungan dengan nilai atau kuantitas, akan tetapi lebih cenderung
berkaitan dengan sifat, mutu, karakter, dan hal-hal lain yang tidak diukur
dengan matematis untuk keperluan penelitian. Dalam menyusun metode (metodologi)
penelitian, perlu diuraikan secara jelas variabel apasaja yang akan diukur dan
variabel mana yang menjadi variabel bebas (independent variable) dan
terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang nilai
tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel
yang nilainya tergantung pada variabel lain yaitu pada variabel bebas. Sebagai
contoh dalam penelitian pengaruh jam belajar dan bimbingan orang tua terhadap
prestasi siswa, jelas terlihat bahwajam belajar dan bimbingan orang tua
memiliki kecenderungan mempengaruhi atau tidak terikat dengan variabel lain,
sedangkan prestasi siswa sebagai variabel yang akan dipengaruhi atau tergantung
dengan variabel lain. Dengan demikian, jam belajar dan bimbingan orang tua
adalah variabel bebas sedangkan prestasi siswa adalah variabel terikat.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis Data berkaiatan
dengan bagaimana penelitian akan menerapkan prosedur penyelesaian masalah untuk
menbjawab perumusan masalah penelitian. Dalam menyusun metode atau metodologi
penelitian, teknik analisis data mutlak dicantumkan dan diuraikan secara jelas
dan rinci. Apabila dilakukan secara kuantitatif, maka teknik kuantitatif apa
saja yang digunakan, serta bagaimana rumusan dan ketentuan penghitungannya.
Apabila dilakukan secara kualitatif, maka perlu diuraikan tahapan-tahapan
kualitatif yang dilaluinya secara jelas. Dalam teknik analisis data perlu juga
diuraikan tentang bagaimana teknik untuk menguji atau memperoleh data yang
valid dan reliabel. Dalam hal ini terdapat banyak perbedaan dalam penelitian
kualitatif dan kuantitaif.
DAFTAR PUSTAKA
Wiratha, I Made. 2005. Pedoman Penulisan : Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Nasution, S. 2006. Metode Risearch. Cetakan 8. Jakarta : Bumi Aksara.
Arifin, E. Zaenal. 1987. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Cetakan 8.
Jakarta: PT Gramedia.
Sutrisno dan SRDm Rita Hanafie. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi.
Bandung: Yrama Widya.
Djuharie, O. Setiawan. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis: Resensi, Laporan
Buku, skripsi, Tesis, Artikel, Makalah, Berita, Essei, Dll. Bandung. Yrama
Widya.
Sutano, H. Purwo dan Yuli Pratomo Akhadi. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah aliyah Kejuruan ( MAK). Klaten: Saka
Mitra Kompetensi.
No comments:
Post a Comment