Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Pada
kesempatan ini kami akan membagikan sedikit materi Tentang Akuntansi biaya - Definisi, Peranan dan Manfaatnya Menurut Para Ahli....
Semoga Bermanfaat.. Selamat membaca..Terdapat beberapa
pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara
lain:
Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis
berbagai unsur biaya langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan produksi
serta pemasaran barang dan jasa”
(h.3).
Bastian dan Nurlela (2006) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,
mengukur, dan melaporkan tentang
informasi biaya yang digunakan”
(h.2).
Horngren, Datar, dan
Foster yang diterjemahkan oleh Desi
Adhariani (2005) mendefinisikan “Akuntansi Biaya menyediakan
informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap
informasi keuangan
dan non keuangan yang terkait dengan biaya
perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi” (h.3).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan:
• Kegiatan akuntansi
terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan adanya
dokumen yang dipakai sebagai
dasar pencatatan dan penggolongan.
• Disamping itu, akuntansi
biaya juga membahas tentang penentuan
harga pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan
dijual di pasar baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi persediaan barang dagangan yang
akan dijual.
• Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur nilai masukan atau nilai awal guna untuk menghasilkan
informasi bagi manajemen
yang salah satu manfaatnya untuk menetapkan
harga jual dan dapat mengukur apakah
kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.
Peranan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya melengkapi manajemen
dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan
pengendalian, memperbaiki kualitas
dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun
strategis.
Carter dan Usry (2006) menyatakan, “Peranan akuntansi
biaya adalah membantu manajemen dalam
menyelesaikan
tugas-tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam kondisi- kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumnya.untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin
adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau adanya pembebanan biaya dan perbaikan mutu.
3. Mengendalikan
kuantitas fisik dari persediaan, dan
menentukan biaya dari setiap produk
dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan
harga dan evaluasi
kinerja dari suatu produk, departemen,
atau divisi.
4. Menentukan
biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode
akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal
ini
termasuk menentukan
nilai persediaan
dan harga pokok penjualan sesuai dengan
aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih diantara
dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang,
yang dapat mengubah pendapatan atau biaya” (h.11).
Manfaat Akuntansi Biaya
Menurut pendapat Witjaksono (2006) manfaat akuntansi biaya, antara lain:
Menurut pendapat Witjaksono (2006) manfaat akuntansi biaya, antara lain:
1. “menimbulkan sifat “sadar akan biaya” (cost awareness).
2. Sebagai tolak ukur pengelolaan biaya sehingga mampu mengukur biaya dengan cukup akurat
serta didukung kemampuan manajemen untuk memanfaatkan informasi yang dihasilkan.
3. Sebagai pemasok informasi dasar untuk menentukan harga jual produk barang dan jasa.
4. Sebagai bagian dari alat pengendalian manajemen, terutama yang berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.
5. Sebagai pemasok informasi pada pihak eksternal berkenaan dengan seluruh aspek biaya operasi, misalnya untuk kepentingan pajak” (h.4).
Definisi
Biaya
Hansen dan Mowen yang
diterjemahkan oleh Hermawan (2000)
mendefinisikan “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi
organisasi” (h.38).
Rayburn yang diterjemahkan
oleh Sugyarto (1999) menyatakan
“Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi” (h.4).
Bastian et al. mendefinisikan “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai
tujuan tertentu” (h.4).
Sedangkan Horngren et al. menyatakan, “Biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan
(forgone) untuk mencapai
tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit
yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa” (h.34).
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi untuk mencapai
tujuan tertentu yang dapat memberikan manfaat
bagi perusahaan baik saat ini maupun
di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment