Sunday, 8 September 2013

Tentang Akuntansi biaya - Definisi, Peranan dan Manfaatnya Menurut Para Ahli


Bismillahirrahmanirrahim…

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Pada kesempatan ini kami akan membagikan sedikit materi Tentang Akuntansi biaya - Definisi, Peranan dan Manfaatnya Menurut Para Ahli....
Semoga Bermanfaat.. Selamat membaca..

Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain:

Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa” (h.3).

Bastian dan Nurlela (2006) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur, dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan” (h.2).

Horngren, Datar, dan Foster yang diterjemahkan oleh Desi Adhariani (2005) mendefinisikan “Akuntansi Biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya


perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi” (h.3).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan:

    Kegiatan akuntansi terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan adanya dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.
    Disamping itu, akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan dijual di pasar baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.
    Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur nilai masukan atau nilai awal guna untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.


Peranan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Carter dan Usry (2006) menyatakan, “Peranan akuntansi biaya adalah membantu manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1.  Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam kondisi- kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumnya.untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau adanya pembebanan biaya dan perbaikan mutu.
3.  Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4.   Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
5.   Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang, yang dapat mengubah pendapatan atau biaya” (h.11).

Manfaat Akuntansi Biaya

Menurut pendapat Witjaksono (2006) manfaat akuntansi biaya, antara lain:

1.   “menimbulkan sifat “sadar akan biaya” (cost awareness).
2.   Sebagai tolak ukur pengelolaan biaya sehingga mampu mengukur biaya dengan cukup akurat
serta didukung kemampuan manajemen untuk memanfaatkan informasi yang dihasilkan.
3.   Sebagai pemasok informasi dasar untuk menentukan harga jual produk barang dan jasa.
4.   Sebagai bagian dari alat pengendalian manajemen, terutama yang berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.
5.   Sebagai  pemasok  informasi  pada  pihak  eksternal  berkenaan  dengan  seluruh aspek biaya operasi, misalnya untuk kepentingan pajak” (h.4).

Definisi Biaya


Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi” (h.38).

Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) menyatakan “Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi” (h.4).

Bastian et al. mendefinisikan “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu” (h.4).

Sedangkan Horngren et al. menyatakan, “Biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa” (h.34).

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

No comments: