Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Pada
kesempatan ini kami akan membagikan sedikit materi berupa Makalah Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja (tugas perkembangan peserta didik) - Perumusan Istilah Remaja, Ciri-ciri Remaja, Perkembangan Remaja dan Tugas Remaja
Semoga Bermanfaat.. Selamat membaca...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja seringkali dihubungkan
dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwajaran.
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang
membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat
dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan.
Sebagaimana diketahui, dalam setiap
fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas
perkembangan yang harus dipenuhi. Apabila tugas-tugas tersebut berhasil
diselesaikan dengan baik, maka akan tercapai kepuasan, kebahagian dan
penerimaan dari lingkungan. Keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas itu juga
akan menentukan keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas perkembangan pada
fase berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaimana
perumusan istilah remaja ?
b) Apa yang
dimaksud dengan remaja ?
c) Bagaimana
rentang usia dan ciri-ciri pada masa remaja ?
d) Apa sajakah
macam-macam tugas perkembangan ?
e) Bagaimanakah
implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan ?
1.3 Tujuan
Penulisan
a) Untuk
mengetahui dan menjelaskan perumusan dari istilah remaja.
b) Untuk
mengetahui dan menjelaskan definisi remaja.
c) Untuk
mengetahui rentang usia dan ciri-ciri masa remaja.
d) Untuk
mengetahui macam-macam tugas perkembangan.
e) Untuk
mengetahui dan menjelaskan implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
A. Perumusan Istilah Remaja
Istilah yang
sering dipakai untuk menunjukkan masa remaja, antara lain puberteit,
adolescentia, dan youth. Istilah puberty (Inggris) atau puberteit
(Belanda) berasal dari Bahasa Latin, pubertas yang berarti
kedewasaan (the age of manhood). Penggunaan istilah ini lebih terbatas
menunjukkan mulai berkembang dan tercapainya kematangan seksual. Puberty
sering diartikan sebagai terciptanya kematangan seksual ditinjau dari aspek
biologis.
Istilah adolescentia
berasal dari kata Latin, yakni Adulescentis yang artinya masa muda. Adolescence
menunjukkan masa yang tercepat antara 12-22 tahun dan mencakup seluruh
perkembangan psikis yang terjadi pada masa tersebut.
Namun dari
beberapa istilah tersebut memiliki kecenderungan untuk memberikan arti yang
sama. Di indonesia, baik istilah pubertas maupun adolescensia dipakai
dalam arti umum yaitu remaja.
B. Definisi Remaja
Banyak definisi
yang dikemukakan tentang remaja, diantaranya :
1.
Remaja menurut
hukum
Konsep
tentang remaja, remaja bukanlah berasal dari bidang hukum melainkan berasal dari
bidang ilmu-ilmu sosial. Dalam hubungannya dengan hukum tampaknya hanya
Undang-Undang Perkawinan saja yang mengenal konsep tentang remaja walaupun
tidak secara terbuka.
2.
Remaja ditinjau
dari sudut perkembangan fisik
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu
lain yang terkait, remaja dikenal sebagai tahap perkembangan fisik dimana
alat-alat kelamin manusia sudah mencapai kematangannya.
3.
Batasan remaja
menurut WHO
Remaja adalah
suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana :
a)
Individu
berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
b)
Individu
mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa.
c)
Terjadi peralihan
ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih
mandiri.
4.
Remaja ditinjau
dari faktor-faktor sosial psikologis
Salah satu
ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah perkembangan psikologis dan
pada identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa puncak perkembangannya ditandai
dengan adanya proses perubahan dari kondisi entropy (keadaan dimana kesadaran
manusia belum tersusun rapi) ke kondisi ngentropy (keadaan dimana kesadaran
manusia sudah tersusun baik).
5.
Definisi remaja
untuk masyarakat indonesia
Sebagai pedoman umum untuk remaja Indonesia dapat digunakan batasan usia
11-24 dan belum menikah. Pertimbangan-pertimbangannya adalah sebagai berikut :
1)
Usia 11 tahun
adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai nampak
(kriteria fisik).
2)
Banyak
masyarakat Indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap akil balik, baik menurut
adat maupun agama.
3)
Pada usia
tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti
tercapainya identitas diri (ego identity = Erikson), tercapainya fase
genital dari perkembangan psikoseksual (Freud), tercapainya puncak perkembangan
kognitif (Piaget) maupun moral (Kholberg) (kriteria psikologik).
4)
Batasan usia 24
tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi mereka
yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang tua, belum
mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa.
5)
Status
perkawinan sangat menentukan, karena perkawinan masih sangat penting di
masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Seseorang yang sudah menikah berapa pun
usianya, sudah dianggap diperlakukan sebagai orang dewasa penuh, baik secara
hukum maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga.
C. Rentang Usia dan Ciri-ciri Masa Remaja
Pada umumnya
masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Pubertas usia 12-18 tahun
a. Masa Pra
Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas.
Cirinya:
-
Anak tidak suka
diperlakukan seperti anak kecil lagi.
-
Anak mulai
bersikap kritis.
b. Masa
Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal.
Cirinya:
-
Mulai cemas dan
bingung tentang perubahan fisiknya.
-
Memperhatikan
penampilan.
-
Sikapnya tidak
menentu/plin-plan.
-
Suka
berkelompok dengan teman sebaya dan senasib.
c.
Masa Akhir
Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen.
Cirinya:
-
Pertumbuhan
fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya.
-
Proses
kedewasaan jasmani pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Periode ini
merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
-
Perhatiannya
tertutup pada hal-hal realistis.
-
Mulai menyadari
akan realitas.
-
Sikapnya mulai
jelas tentang hidup.
-
Mulai nampak
bakat dan minatnya.
2. Tugas-tugas
Perkembangan Remaja
A.
Macam-macam Tugas Perkembangan
Adapun
tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada remaja,
antara lain sebagai berikut:
1)
Mencapai
hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan
jenis.
2)
Mencapai peran
sosial maskulin dan feminin.
3)
Menerima
keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif.
4)
Mencapai
kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5)
Mencapai
kepastian untuk mandiri secara ekonomi.
6)
Memilih
pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja.
7)
Mempersiapkan
diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga.
8)
Mengembangkan
kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya kompetensi sebagai
warga negara.
9)
Menginginkan
dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.
10) Memperoleh
rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku (Havighurst dalam
Hurlock, 1973).
B.
Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Dalam Penyelenggaraan
Pendidikan
Memperhatikan
banyaknya faktor kehidupan yang berada di lingkungan remaja, maka pemikiran
tentang penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor-faktor
tersebut. Sekalipun dalam penyelenggaraan pendidikan diakui bahwa tidak mungkin
memenuhi tuntutan dan harapan seluruh factor yang berlaku tersebut.
a.
Pendidikan
yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di luar
sekolah maupun di dalam sekolah, pada umumnya diselenggrakan dalam bentuk
klasikal. Penyelenggraan pendidikan klasikal ini berarti memberlakukan sama
semua tindakan pendidikan kepada semua remaja yang tergabung dalam kelas.
Pengakuan terhadap kemampuan setiap pribadi yang beraneka ragam itu menjadi
kurang, oleh karena itu yang harus mendapatkan perhatian di dalam
penyelenggraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja. Seperti
pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan dan
semacamnya
b.
Beberapa
usaha yang perlu dilakukan didalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan
dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupan
antara lain :
1.
Bimbingan
karir dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pendidikan
dan jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
2.
Memberikan
latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi terhadap kondisi
tuntutan lingkungan.
3.
Penyusunan
kurikulum yang berkomprehensip dengan tetap mengembangkan kurikulum muatan lokal.
c.
Keberhasilan
dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh
pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya.
Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal, maka perlu dilakukan :
1. Bimbingan tentang cara pergaulan
dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan
keluarga.
2. Bimbingan siswa untuk memahami norma
yang berlaku baik dalam keluarga, sekolah maupun didalam masyarakat. Untuk
kepentingan ini diperlakukan arahan untuk kebebasan emosianal dari orang tua.
3. Pendidikan tentang nilai kehidupan
untuk mengenal norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan
pendidikan praktis melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara
periodik dan pemantapan pendidikan agama
baik di dalam maupun di luar sekolah.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan
yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis dan tanda-tanda seksualnya. Banyaknya teori-teori
perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan
perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan
lingkungan.
No comments:
Post a Comment